WahanaNews-Jogja | Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan serius mempersiapkan kampong wisata di wilayahnya sebagai destinasi alternatif.
Puluhan pemandu wisata dari beberapa kampung wisata pun diikutkan sertifikasi guna menunjang kecakapan.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, mengatakan, dewasa ini kampung wisata telah menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong dari dalam, atau luar daerah.
Alhasil, kapasitas SDM, dan pengelolaannya, harus turut serta ditingkatkan.
Diungkapkannya, terdapat 25 tour guide yang diikutkan proses sertifikasi tersebut.
Baca Juga:
Solusi Baru untuk Lindungi Konsumen, OJK Luncurkan Pusat Penanganan Penipuan Keuangan
Mereka, jelasnya, merupakan perwakilan dari kampung-kampung wisata. Antara lain, Kampung Kauman, Tahunan, Purbayan, Becak Maju, Brontomusuman, Warungboto dan Pakualaman.
"Tren wisata sekarang tidak lengkap kalau pengunjung sekadar menikmati suasana atau atraksi di kampung-kampung wisata saja. Mereka butuh informasi soal destinasinya juga, ya," urainya, Jumat (18/2/2022).
Karena itu, ia pun berharap, para pemandu wisata bisa mengambil peranan penting di sektor tersebut, lantaran mereka sudah dibekali pengetahuan sebagai penduduk setempat.
Tetapi, demi memperkuat kecapan, Dispar menyebut, pendampingan sangat diperlukan.
Beberapa pengetahuan yang dibekalkan kepada para pemandu wisata itu, antara lain kode etik pramuwisata, prosedur keamanan dan keselamatan, pengetahuan dan keterampilan, serta teknik-teknik komunikasi.
"Makanya, kita libatkan HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) dalam proses sertifikasi. Mereka tidak hanya menguji pemandu wisata saja, namun juga melakukan pembinaan dan pendampingan," ujar Wahyu.
"Harapan kami, pemandu wisata bisa makin rapi dalam mengemas destinasinya, sehingga apa yang dikisahkan kepada pengunjung pun lebih maksimal. Entah itu soal sejarah, seni, budaya, atau adat. Jadi, informasi yang disampaikan lebih beragam," katanya.[non]