WahanaNews-Jogja | Kota Yogyakarta terancam darurat sampah. Dikarenakan selama ini tiga hari tak dapat lakukan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir Piyungan.
Hal itu disebabkan penutupan yang dilakukan oleh warga di sekitar lokasi pembuangan sampah.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Rata-rata volume sampah yang dibuang ke depo dan tempat pembuangan sampah saat ini mengalami kenaikan sekitar 15 persen dari volume sampah yang dihasilkan tiap hari di Kota Yogyakarta.
Kenaikan tersebut dipicu meningkatnya kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta selama libur Lebaran.
Rata-rata volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta mencapai sekitar 370 ton dan sebanyak 260 ton di antaranya dibuang ke TPA Piyungan. Sisanya dapat diserap oleh bank sampah dan pemulung.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Kami mampu menahan sampah di seluruh depo, tempat pembuangan sampah sementara, dan armada sampah selama maksimal lima hari. Lebih dari itu, akan terjadi darurat sampah," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Senin (9/5).
"Bisa dihitung sendiri berapa volume sampah yang saat ini menumpuk di depo dan tempat pembuangan sementara (TPS) serta tertahan di armada sampah karena belum bisa dibuang ke Piyungan," katanya.
Meskipun demikian, Sugeng mengatakan akan berupaya semaksimal mungkin agar tumpukan sampah tersebut tidak sampai meluber ke jalan.