Ia mencontohkan, sekarang banyak masyarakat yang meminta vaksin Sinovac jika dibanding vaksin lain. "Masih ada yang pilih-pilih vaksin tetapi jumlahnya tidak banyak," imbuh dia. Sumadi menjelaskan selain kendala di lapangan, pihaknya sekarang bersama Diskominfo sedang melakukan sinkronisasi data. Hal itu dilakukan untuk mengecek apakah 95 persen dosis dosis pertama dan 82 persen dosis 2 itu murni warga DIY atau masih tercampur dengan warga luar DIY. "Kami minta untuk Diskominfo untuk mendata yang dari sekian itu yang benar-benar KTP itu berapa," katanya. Dengan adanya pengecekan data ini, tidak menutup kemungkinan akan terjadi adanya penurunan jumlah capaian vaksinasi apabila ditemukan warga di luar DIY yang masih masuk di data Pemerintah DIY. "Makanya minta Diskominfo yang benar KTP DIY berapa dai 95 persen. Kita kan punya target 2,8 juta (sasaran). Dari sekian yang benar berapa to. Jadi bisa turun, tapi pastinya berapa belum," tutupnya.[non]