"Kalau masa pembangunan gini rasio tidak naik, artinya tidak ada perkembangan. Kalau gini rasio naik, artinya ada kegiatan ekonomi semakin bagus," katanya.
Di sisi lain, lanjut Aris, Pemkab Kulon Progo memperkuat program pembangunan berbasis kewilayahan untuk memperkecil gini rasio.
Baca Juga:
Pemulihan Infrastruktur Pascabencana di Sumbar Butuh Anggaran Rp1,6 Triliun
"Di sektor dengan pertumbuhan ekonomi paling rendah yakni pekerja informal. Nanti diperbanyak kegiatan padat karya, sehingga meningkatkan pendapatan Bappeda: Gini rasio di Kulon Progo naik 0,022 karena investasi masyarakat," katanya.
Menurut Aris, gini rasio di daerah berkembang awal itu pasti mengalami kenaikan terlebih dahulu.
"Di Kulon Progo merupakan kawasan sedang tumbuh, pasti gini rasio naik. Hal ini dibuktikan dengan pendapat perkapita naik dan pertumbuhan ekonomi naik, meski belum semua sektor naik. Sehingga perlu digenjot dengan program pembangunan wilayah supaya gini rasio tidak semakin tinggi," katanya.
Baca Juga:
Penunjukan Zulkifli dan Khainudin Sebagai Plt Bappeda & Asisten 1 oleh PJ Wali Kota Subulussalam Azhari
[Redaktur: Amanda Zubehor]