Kemudian, koperasi simpan pinjam sebanyak 18.699 unit dengan total aset Rp124,66 triliun. koperasi jasa 9.114 unit dengan total aset Rp19,94 triliun, dan koperasi pemasaran sebanyak 4.257 unit dengan total set Rp1,92 triliun.
Meski secara jumlah koperasi di Indonesia banyak, secara kualitas masih cukup banyak ditemukan yang belum memenuhi kriteria.
Baca Juga:
Sejumlah Bukti-Bukti Terungkap, Sopir Bus Rombongan SMK Depok Jadi Tersangka
Dari total 130.354 unit koperasi, baru ada 45.794 koperasi yang memiliki sertifikat nomor induk koperasi (NIK), dan yang mendapat dana bergulir dari LPDB-KUMKN baru sekitar 2.205 unit atau sekitar 1,69 persen.
LPDB-KUMKM mencatat rendahnya penyaluran dana bergulir itu disebabkan, antara lain karena kondisi kurangnya dukungan dari pemangku kebijakan, sumber daya manusia koperasi yang masih kurang, belum menggunakan teknologi informasi dalam mengelola usahanya, dan tata kelola usaha yang belum maksimal.
Dalam program Astacita presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Prabowo dana Gibran berkomitmen untuk memastikan lapangan kerja yang berkualitas bagi masyarakat luas, pengembangan kewirausahaan dan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:
Sebut Rem Bermasalah, Sopir Bus Maut Subang: Saya Kelabakan
Salah satu caranya adalah mendorong industri kreatif dengan di antaranya merevitalisasi dan memperkuat peran koperasi unit desa (KUD), pasar rakyat, dan penguatan kelembagaan masyarakat yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, UMKM, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
[Redaktur: Amanda Zubehor]