JOGJA.WAHANANEWS.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan insinerator, alat pembakar sampah dengan suhu tinggi, untuk mengurangi volume dan bahaya limbah. Alat tersebut saat ini tengah dievaluasi guna menekan polusi yang dihasilkan dari proses pembakaran.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah DIY, Suharsono mengatakan alat itu tengah diproses Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) DIY. Ia mengatakan sudah ada purwarupa (protipe) insinerator tersebut dan masih perlu dievaluasi.
Baca Juga:
PHRI DIY Desak Pemerintah Usut Dugaan Pembuangan Sampah Hotel ke Kulon Progo
"Ada dua poin (hasil evaluasi), baik asap maupun kebisingan. Itu perlu diperhatikan betul ketika uji coba itu terus dilakukan, riset supaya nanti polusi asap itu terkurangi," kata Beny di Yogyakarta, Sabtu (15/2/2025).
Uji serta evaluasi menekan polusi dan kebisingan perlu terus dikembangkan. Selain itu, ia mengatakan kemanfaatan hasil pembakaran sampah, baik yang sifatnya padat maupun cair perlu disosialisasikan. Hasil pembakaran sampah itu salah satunya bisa menjadi paving block.
"Kemudian nanti baru kena hitung-hitungan keekonomiannya seperti apa. Kan baru ketemu biaya operasional antara sampah masuk dan keluar, dan sebagainya. Terus, kalau itu sebelum nanti ditemukan secara luas, bisa kita minta untuk perbaikan-perbaikan hasil dari riset itu," kata dia.
Baca Juga:
Pemprov DIY Targetkan Pengelolaan Sampah Selesai Juni 2025, Distribusi ke ITF Bawuran
Kapasitas satu alat insinetor yang dikembangkan mampu membakar 3,5 kilogram sampah per sesi. Jumlah sampah yang dibakar bisa menyesuaikan berapa sesi pembakaran yang dilakukan.
Ia mengatakan alat itu akan diproduksi lebih banyak dan didistribusikan ke sekolah-sekolah tingkat menengah. Setiap alat sebelum didistribusikan perlu dilakukan pengecekan.
"Sehingga akan kita petakan sekolah-sekolah mana yang sampah organiknya banyak, kemudian lahannya memadai untuk melakukan di sekolah," kata dia.
Ia mengungkapkan alat itu diproduksi 10 unit dalam setahun. Untuk itu, ia melanjutkan, aplikasi alat itu akan dilakukan bertahap disertai melihat kemanfaatan yang diperoleh selama dioperasikan.
Salah satu tim pengembang insinerator BLPT DIY, Wisnu Suryaputra mengatakan alat ini bekerja dengan sistem pembakaran bersuhu tinggi yakni mencapai 800 derajat Celsius. Sementara, pengendalian polusi asap hasil pembakaran dengan menyemprotkan spray tube berisi air.
"Proses ini membuat asap yang keluar menjadi lebih bersih. Kami akan menambah sprayer horizontal agar asap yang keluar semakin bersih," ujarnya.
Insinerator tersebut dirancang dengan kapasitas 3,5 kilogram sampah per sesi, dengan estimasi pembakaran sekitar 218 kilogram sampah per jam. Nominal biaya produksi per unitnya diperkirakan sekitar Rp20 juta.
"Kami memastikan bahwa alat ini bisa bekerja optimal dengan tekanan tinggi dan material yang tahan panas, seperti baja karbon ASTM A36 untuk dinding luar dan SCH40 untuk pipa," ucapnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]