“Mulai dari pengurangan sampah di sekolah, budaya mengenai penanganan sampah. Di SMP 5 ini sudah ada penangananya, ada incinerator kecil untuk internal sekolah. Anak-anak muda di sini adalah agen perubahan untuk mengajak pengurangan dan pengelolaan sampah,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori menegaskan gerakan sekolah bersih berdasarkan arahan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.
Baca Juga:
Pemkot Banjarmasin Tingkatkan Penanganan Darurat Sampah Saat Libur Lebaran 1446 H
Kegiatan sekolah bersih diikuti seluruh sekolah di Kota Yogyakarta jenjang 230 TK, 165 SD, 66 SMP/MTS dan sekitar 70 SMA/SMK/MA.
“Kegiatan bersih sekolah ini serentak seluruh sekolah. Gerakan kebersihan ini bagaimana sekolah bisa mengelola sampah dengan baik dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat sekitar. Kerja bakti rutin rencananya dua minggu sekolah. Gerakan ini (wujud) bahwa sektor pendidikan peduli terhadap pengelolaan sampah dan perilaku hidup sehat dan bersih,” jelas Budi.
Sedangkan, Kepala SMP Negeri 5 Yogyakarta Siti Arina Budiastuti menyambut baik SMPN 5 Yogyakarta menjadi tempat peluncuran gerakan sekolah bersih.
Baca Juga:
Wali Kota Banjarmasin M Yamin Terbitkan Edaran Pengelolaan Sampah Saat Idul Fitri 2024
SMP Negeri 5 Yogyakarta selama ini sudah mengelola sampah secara mandiri berupa pemilahan sampah dan penggunaan mesin incinerator dengan teknologi carbonizer yang tidak menimbulkan emisi seperti dioxin, furan maupun sulfur dioksida ke lingkungan.
“Kami sudah masuk tahun kedua untuk pengelolaan sampah. Kami memiliki garda Zetra Pawitikra. Seluruh siswa di sini setiap hari sudah memilah sampah dan setor sampah tiap hari Jumat oleh tim sekolah ada guru, karyawan termasuk kepala sekolah,” terang Rina.
Pengelolaan sampah di SMPN 5 Yogyakarta dipilah dengan rincian sampah organik dikelola sekolah, sampah anorganik disetor ke bank sampah.