"Kita adaptasi enggak hanya makan setahun dua tahun lo. Ini yang teman-teman khawatirkan. Sedangkan kebutuhan hidup juga harus dipenuhi," katanya.
Kendati Yati masih bersyukur rekan-rekan pedagang sepaguyubannya semua terdaftar dalam relokasi ini. Jika pun ada yang tercecer pihaknya meminta PKL tersebut agar segera difasilitasi.
Baca Juga:
Polisi: Penyebab Kecelakaan Bus di Subang, Tidak Ada Jejak Rem Ditemukan
Ketua Pansus DPRD Kota Yogyakarta, Foki Ardiyanto mengungkapkan para PKL hanya meminta penundaan sampai lebaran. Menurutnya, alasan penundaan relokasi ini cukup berdasar baginya dengan segala risiko yang ada.
"Jadi bukan ditunda dua-tiga tahun tapi hanya sampai lebaran," ujar Foki.
Di satu sisi, lanjut Foki, PKL menyayangkan proses komunikasi terkait relokasi dari Pemkot Yogyakarta yang terkesan dadakan. Komunikasi baru mereka terima pada pekan pertama Desember 2021 lalu.
Baca Juga:
Peretas Korea Utara Curang: Data Pengadilan Korea Selatan Dicuri Selama 2 Tahun
"Saat Pansus mengundang eksekutif ke dua lokasi relokasi pun tidak ada tanggapan, baik dari Dinas Kebudayaan maupun Pemkot," katanya. [non]