"Bagaimana membantu apa yang sudah dibangun pemerintah Pak Joko Widodo sekarang ini, sekian tahun kita ingin untuk mempercepat dan meningkatkan supaya tidak selalu kita kembali ke nol, selalu mencari bentuk, kita arahkan terus supaya lebih efisien," katanya.
Sementara itu, Haedar Nashir mengatakan pertemuannya dengan Prabowo kali ini lebih banyak mendiskusikan soal wacana kerja sama di bidang pengembangan teknologi. Salah satunya adalah pengembangan rudal antipesawat karya UAD.
Baca Juga:
Izin Tambang Jokowi, Ditolak Keras Angkatan Muda Muhammadiyah Trenggalek
"Ada penelitian karya terbaik UAD yakni rudal anti-pesawat terbang yang cukup strategis tentunya, yang proses uji cobanya sudah di Lumajang dan kita kerja sama dengan DAHANA, PINDAD dan Kemenhan, maka hari ini beliau berkunjung untuk agenda itu," kata Haedar.
Menurut Haedar, Muhammadiyah sebagai salah satu entitas yang berdiri sebelum Indonesia terbentuk memiliki komitmen kebangsaan untuk terus memiliki andil menjaga kedaulatan.
"Tadi kita berdiskusi tentang implementasi Pasal 33 dalam konteks yang lebih luas. Maka baik dalam kedaulatan, keamanan maupun juga dalam sumber daya alam," ujarnya.
Baca Juga:
'Jatah' IUPK Tambang dari Jokowi Diterima Muhammadiyah, Ini Kata Kementerian ESDM
"Kita ini berdiskusi tadi bahwa Indonesia ini kaya raya kemudian juga kita penduduknya progresif yang hidup dalam keragaman yang diperlukan ke depan adalah bagaimana implementasi konstitusi itu dalam kebijakan-kebijakan strategis yang membawa Indonesia yang bersatu berdaulat adil dan makmur," papar," kata Haedar menambahkan.[zbr]