“Barang ada, tapi mahal ya,” ucap Presiden mengomentari tingginya harga minyak goreng.
“Ada tapi lambat Pak, nanti kalau sudah habis lama lagi,” kata pedagang.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Masalah lainnya adalah tidak adanya jadwal yang pasti tentang pengiriman minyak goreng ke para pedagang maupun toko swalayan.
Presiden tidak mendengar jawaban yang pasti kapan minyak goreng akan dikirim.
Hampir semua pedagang menjawab tidak tahu kapan akan ada pengiriman berikutnya.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
“Ya gak mesti Pak, bisa tiga hari sekali,” ucap salah satu pedagang yang ditemui Presiden.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam keterangan persnya di Balikpapan menyebut bahwa pengecekan langsung yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan suatu kelaziman ketika berada di daerah, termasuk soal minyak goreng.