"Setelah ada informasi itu, hari Minggu kami kirim petugas untuk cek lokasi, apakah masih ada pelakunya di seputaran Mangkubumi (Jalan Margo Utomo). Ternyata, sudah nggak ada. Tapi, tentu tetap kita tindaklanjuti," katanya.
Ia menegaskan, pengamen tersebut masuk dalam target operasi agar segera mendapat pembinaan.
Baca Juga:
Kenaikan PBB-P2 di Pati Picu Polemik, Bupati Sudewo Minta Maaf dan Janji Evaluasi Kebijakan
Bagaimanapun, kejadian tersebut sangat mencoreng wajah kota wisata Yogyakarta, khususnya saat memasuki momen liburan seperti ini.
"Kami akan panggil, kapan pun pengamen itu muncul. Akan kami ajak bicara, ya, supaya tidak terulang lagi. Nah, kalau memang perilakunya sering seperti itu, kita akan keluarkan (pengamen) dari area tersebut," tegasnya.
Tidak berhenti sampai di situ, UPT pun telah berkoordinasi dengan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas pengamen.
Baca Juga:
Anggota DPRK Subulussalam Desak Pemerintah Bentuk KPAD dan Serius Atasi Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak
Tidak hanya sepanjang sumbu filosofi, tapi juga kawasan lain.
Pasalnya, Ekwanto menyebut, setelah kasus ini mencuat di media sosial, ada kemungkinan pengamen bermasalah itu berpindah tempat.
Sehingga, petugas Satpol PP dapat mendeteksi keberadaan area operasi terbarunya.