"Nanti perlu didata itu, berapa (kuda) betina dan jantan, mungkin salah satu solusi ya, kuda jantan susah kontrolnya," ujar Hasto.
Ia menambahkan, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak melarang operasional andong di Malioboro, namun penanganan limbah hewan itu dinilai penting agar kawasan wisata utama di Kota Gudeg itu tetap nyaman dan ramah lingkungan.
Baca Juga:
Presiden Jokowi Ajak Cucu Jan Ethes Srinarendra Bersepeda di Yogyakarta
"Belum ketemu teknologinya, tapi kalau ada 'pampers' kuda ya bagus juga," kata Hasto Wardoyo.
Sebelumnya, muncul keluhan sejumlah pengunjung terkait bau pesing di beberapa titik kawasan Malioboro, seperti di pedestrian sekitar Ramai Mal hingga dekat Hotel Mutiara.
Kepala UPT Kawasan Cagar Budaya Yogyakarta Ekwanto memastikan telah rutin menyemprotkan air disertai parfum pada beberapa titik di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, untuk mengatasi bau tak sedap itu.
Baca Juga:
Mengenal Kota Yogyakarta dan Keajaiban Warisan Sejarahnya
[Redaktur: Amanda Zubehor]