Jogja.WahanaNews.co, Yogyakarta - Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta mengerahkan 1.470 personel dalam Operasi Keselamatan Progo 2024 selama 14 hari, dimulai dari tanggal 4 hingga 17 Maret 2024.
Irwasda Polda DIY Kombes Pol Ady Wibowo di Mapolda DIY, Yogyakarta, Sabtu (2/3/2024), menjelaskan, operasi tersebut bertujuan menjaga ketertiban, keamanan dan keselamatan pengguna jalan di provinsi ini.
Baca Juga:
BNNP DIY Ungkap Jaringan Pengedar Ganja Medan-Yogyakarta dengan Modus Selai Roti
"Operasi ini mengedepankan kegiatan preemtif atau pencegahan, preventif (penanggulangan) serta penegakan hukum yang dilaksanakan secara elektronik dan teguran simpatik," kata Ady.
Ady menyebutkan, berdasarkan data hasil analisis dan evaluasi Ditlantas Polda DIY pada 2023, jumlah pelanggaran lalu lintas tercatat sebanyak 282.737 pelanggaran dengan jumlah tilang sebanyak 84.688 dan teguran sebanyak 198.049 kali.
Sedangkan kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 6.861 kasus, dengan korban meninggal dunia sebanyak 526 orang. Karena itu, operasi yang melibatkan 1.470 personel kepolisian itu bakal menyasar segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan, dan gangguan nyata yang berpotensi menyebabkan kemacetan dan pelanggaran lalu lintas.
Baca Juga:
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kenalkan Sejarah dan Nilai Tanah Kesultanan Lewat Pameran
"Dia mengedepankan kegiatan preemtif 40 persen, preventif 40 persen, serta penegakan hukum bidang lalu lintas 20 persen dengan pelaksanaan secara elektronik dan teguran simpatik," kata Ady.
Selain melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Progo-2024, Polda DIY juga menggelar Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan diikuti para personel Polda DIY, TNI, instansi terkait, pelajar, mahasiswa, serta komunitas ojek daring di DIY.
Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan bahwa selain menjaga ketertiban dan keselamatan jalan, operasi tersebut sekaligus sebagai cipta kondisi menjelang Operasi Ketupat yang dilaksanakan pada akhir Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024.
"Karena itu kami mengajak stakeholder terkait, pelajar, mahasiswa dan komunitas ojek online untuk bersama-sama menjaga ketertiban, keamanan dan keselamatan berlalu lintas," ujar Alfian.
[Redaktur: Amanda Zubehor]