Majiya menyebut bahwa lubang galian tersebut tidak bisa segera diaspal atau dibeton secara asal.
Pihaknya harus menunggu tanah sisa galian menjadi padat terlebih dulu baru kemudian dibeton dengan cara cor.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Kalau cornya sudah keras, baru dilakukan pengaspalan," katanya.
Dia memastikan semua pekerjaan galian itu selesai paling lambat 10 hari sebelum lebaran. Pemasangan pipa HDPE ini, kata Majiya, memang sengaja dilakukan tahun ini.
Karena, pihaknya harus berkejaran dengan proyek Pemkot Jogja.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Dari PU (Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman) sesuai rencana tahun depan baru dilakukan pengaspalan. Jika tidak kami ganti pipa tahun ini, penggantiannya harus tiga atau empat tahun dari pengaspalan baru," jelasnya.
Padahal, Malioboro, kata Majiya, merupakan kawasan utama di Kota Jogja. Pipa PDAM ini pun tak hanya melayani warga sekitar, perhotelan yang berada di Malioboro pun menikmati manfaat dari penggantian pipa ini.
"Jika tidak diganti, kebocoran pipa lama bisa mencapai 60 persen. Masyarakat dan wisatawan lagi nanti yang terkena dampaknya jika masih menggunakan pipa lama," jelasnya.