Jogja.WahanaNews.co, Kulon Progo - Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menciptakan kain batik merah putih sepanjang 78 meter dengan motif "geblek renteng" berpadu dengan motif kontemporer yang dibuat 78 orang pembatik di Sentra Produksi Batik Sembung Lendah.
Koordinator Bidang Pengembangan Desain Dekranasda Kabupaten Kulon Progo Niken Probo Laras di Kulon Progo, DIY, Selasa, mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat menginspirasi sekaligus juga sebagai media promosi batik lokal kepada masyarakat luas.
Baca Juga:
40 Anggota DPRD Kulon Progo Ikuti Orientasi untuk Memperkuat Pemahaman Fungsi
"Tujuannya pembuatan batik merah putih ini meningkatkan semangat NKRI dan nasionalisme. Harapannya anak muda sekarang yang menggeluti batik bisa sangat sukses sekali, mudah-mudahan ini bisa menginspirasi," katanya.
Ia mengatakan kegiatan ini juga merupakan kelanjutan dari kegiatan pembuatan batik merah putih sepanjang 77 meter pada tahun 2022 lalu yang viral di berbagai media.
Namun, pada tahun itu batik hanya dipajang di Taman Budaya Kulon Progo karena pandemi COVID-19.
Baca Juga:
Warga Kulon Progo Dihebohkan Percobaan Bunuh Diri Wanita di Jalur Kereta Api
"Sekarang tidak pandemi, dan sayang kalau itu tidak diketahui masyarakat maka sekarang dibuat 78 meter dan nanti akan dipajang atau digelar di Alun-Alun Wates bersamaan dengan acara Dinas Kebudayaan mulai pagi sampai malam hari," katanya.
Niken menambahkan karya batik ini nantinya akan dipajang pada 26 Agustus mendatang di Alun-Alun Wates bersamaan dengan enam agenda seni pertunjukan, di antaranya gelar warisan budaya tak benda, pameran warisan budaya tak benda, dan festival budaya menoreh yang diikuti 25 kontingen.
"Semoga akan semakin menggeliatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Ni Made Dwipanti Indrayanti mengapresiasi kepada seluruh perajin batik yang terlibat pada kegiatan ini.
"Jadi, ini bagian dari kontribusi masyarakat, khususnya dari seni membatik, bagaimana mereka bisa ikut merayakan 17 Agustus 2023 ini dengan kreasi mereka , dengan inovasi membatik di atas kain sepanjang 78 meter," katanya.
Ia berharap kegiatan kreatif dan inovatif ini dapat menginspirasi generasi muda untuk melestarikan batik.
"Kegiatan ini salah satu kegiatan yang menurut saya positif, karena selain kemudian menyalurkan bakat seni, juga nanti akan memberikan efek pada pertumbuhan ekonomi khususnya di wilayah Kulon Progo," harapnya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]