WahanaNews-Jogja | Harga kedelai impor tembus Rp 11.000 hingga Rp 12.500 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dimulai kemarin, Kamis (17/2).
Kondisi tersebut jelas merugikan Perajin kedelai sebab biaya produksi mereka bisa jadi akan membengkak.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Disperindag DIY Yanto Apriyanto mengatakan, kenaikan harga kedelai saat ini akibat krisis energi di negara-negara maju.
Imbasnya, hampir semua komoditas impor mengalami kenaikan harga termasuk kedelai impor dari Amerika.
"Ini rilis Kementerian Perdagangan menjelaskan terjadi kenaikan kedelai dari Amerika. Dari produsen di sana," katanya, Kamis (17/2/2022).
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
Yanto mengatakan, disinyalir harga sewa lahan tanaman kedelai di Amerika juga ikut naik.
Sehingga ongkos produksi mengalami kenaikan, dan harga barang pun turut melonjak.
"Harga sewa lahan di sana (Amerika) naik, produksi dan harga barang ikut naik," kata dia.