"Bayangkan ya, kalau pas hari ramai, orang makan bareng-bareng begitu, kalau meja kecil-kecil, kan nggak bisa. Nanti, mending gelar tikar saja di sana," imbuh Sogi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi berharap, para pedagag jangan terburu-buru memberikan penilaian buruk mengenai Teras Malioboro. Sebab, bersama Pemda DIY, pihaknya sudah merancang skema terbaik, supaya PKL tetap eksis di kawasan Malioboro.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Ya, kita akan atur sedemikian rupa, ini masih proses juga. Pembangunan Teras Malioboro baru awalan, kedepannya tentu masih ada pengembangan-pengembangan lanjutan, sehingga makin baik bagi pedagang," urainya.
Oleh sebab itu, Wawali pun meyakinkan semua PKL, agar tidak perlu khawatir, karena telah disiapkan upaya lanjutan agar aktivitas ekonomi di Malioboro tetap bergeliat. Meski lapak-lapak dipindahkan, lanjutnya, seluruh pedagang dipastikan senantiasa memperoleh perhatian.
"Malah semakin baik, dibuktikan saja, dilihat nanti, ya. Saya yakin, itu kalau sudah selesai ditata, pasti responsnya, 'oh jebulane koyo ngene', begitu," katanya.[non]