"Kamu orang mana?' Tanya dua kali. Tidak berbuat apa-apa dia. Terus pergi ke Indomaret lagi," ungkap Budi.
Saat keributan, Budi mengatakan, arus lalu lintas di Jalan HOS Cokroaminoto sedang ramai. Dia hanya melihat ada yang membawa senjata tajam.
Baca Juga:
Bertemu Mendagin Timor-Leste, Mendag Bahas Peningkatan Kerja Sama Teknis Bidang Perdagangan
Dirinya baru tahu ada penyerangan setelah ada beberapa orang yang lari dikejar. Dirinya lalu melihat ada orang yang membawa parang sempat akan masuk minimarket.
"Tertutup spanduk. Karena lihat ada yang mau datang. Setelah itu deg-degan langsung saya tutup," ujarnya.
Pemkot Jogja: Disayangkan Kaum Terpelajar Terlibat Kekerasan
Baca Juga:
Ini Peran PKN STAN dan Indonesian AID dalam Reformasi Sektor Keuangan Republik Demokratik Timor-Leste
Pejabat Wali Kota Jogja, Sumadi, menyayangkan kekerasan memakan korban jiwa kembali terulang. Apalagi, kata Sumadi, Kota Jogja adalah Kota Pelajar.
"Ini yang menjadi perhatian kami bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah). Sangat disayangkan kaum terpelajar terlibat kekerasan," jelasnya saat dihubungi wartawan, Jumat (2/9).
Namun Pemkot Jogja memilih menanti proses hukum kepolisian.