WahanaNews-Jogja | Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DIsperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta, berikan tanggapan mengenai minyak goreng yang langka hingga berkepanjangan.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yanto Apriyanto mengatakan, kelangkaan minyak goreng di DIY disebabkan adanya keterlambatan pasokan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Meski menurutnya terdapat 24 distributor besar minyak goreng yang biasa mensuplai ke wilayah DIY.
"Untuk minyak goreng memang sampai saat ini masih terjadi keterlambatan pasokan. Kemarin ada pasokan, cuman permintaan di maayarakat meningkat," katanya, Jumat (18/2/2022).
Peningkatan permintaan di kalangan masyarakat itu, berdasarkan pengamatan Disperindag DIY dilakukan oleh sejumlah warga yang mengalami panic buying alias belanja berlebih lantaran takut tak kebagian stok.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Dengan adanya panic buying setiap kali gerai memasang minyak goreng, itu langsung diserbu habis. Jadi pasokan akhirnya terganggu, suplai juga terganggu," ungkap Yanto.
Dia menegaskan, untuk harga minyak goreng di toko modern dan anggota Asosiasi Pengusaha Pribumi Indonesia (Asprindo) di DIY masih sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) berkisar Rp14.000.
Sementara untuk harga minyak goreng yang di pasar menurutnya masih fluktuatif dan belum stabil.