WahanaNews-Jogja | Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprioritaskan pembangunan infrastruktur perdesaan pada 2023 hingga 2024 guna meningkatkan akses perekonomian yang nantinya berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Pemerintah daerah mengambil strategi untuk memprioritaskan infrastruktur perdesaan menuju akses ekonomi yang memiliki potensi kesejahteraan rakyat yang cukup besar," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, DIY, Minggu (30/07/23).
Baca Juga:
Bawaslu Bantul Tingkatkan Patroli Pengawasan Jelang Akhir Kampanye Pilbup 2024
Dia mengatakan pembangunan infrastruktur terutama di perdesaan digalakkan mulai tahun ini hingga 2024 dengan harapan akses transportasi barang, jasa, dan orang akan semakin lancar menuju pusat-pusat perekonomian.
Pihaknya meyakini upaya yang dilakukan mampu mengangkat perekonomian masyarakat dari tingkat kelurahan, hal ini dikarenakan setiap kelurahan di Bantul memiliki potensi ekonomi baik dari sektor kriya kreatif, olahan makanan, pertanian, hingga pariwisata.
"Pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan di 2024, tidak hanya jalan, namun juga jaringan irigasi pertanian, jembatan dan infrastruktur lainnya untuk kesejahteraan masyarakat," kata Bupati.
Baca Juga:
Pemkab Bantul Berikan Motivasi dan Penghargaan untuk Peningkatan Kualitas Pelayanan OPD
Menurut dia, prioritas pembangunan infrastruktur itu karena, mulai 2023 pemkab Bantul sudah lebih leluasa mengarahkan fokus anggaran untuk infrastruktur, setelah lepas dari pandemi COVID-19, yang saat itu anggaran difokuskan untuk penanganan pandemi.
Lebih lanjut, dia mengatakan beberapa pekerjaan infrastruktur perdesaan yang saat sedang proses berjalan di Bantul di antaranya pembangunan ruas jalan Kebun Buah Mangunan, ruas jalan Banjarharjo-Sanggrahan, dan Jembatan Dagaran Palbapang.
Kemudian, ruas Jalan Payak=Klenggotan yang berada di Pedukuhan Bangkel, Kelurahan Srimulyo, Piyungan yang beberapa waktu lalu pembangunannya ditinjau Bupati, pembangunan ruas jalan tersebut sebagai respons penanganan jalan rusak di wilayah tersebut.
"Jalan di Bangkel ketika musim hujan seperti sungai kering, banyak lubang dengan kedalaman yang cukup parah dan panjang, ini sebagai respons kita kepada aspirasi masyarakat, sehingga menjadi prioritas untuk diselesaikan pada tahun ini," katanya.
Proyek perbaikan Jalan Payak-Klenggotan dengan sepanjang 213 meter tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp350 juta.[zbr]