WahanaNews-Jogja | Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, memastikan jumlah warga yang meninggal karena paparan penyakit antraks yang terbaru di wilayahnya hanya satu orang saja.
Angka itu berbeda dengan yang diungkap Kemenkes sebelumnya yakni tiga orang.
Baca Juga:
Pemkab Sidoarjo Komitmen Tangani HIV/AIDS Menuju Nol Kasus Baru 2030
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto menyebut pasien merupakan warga Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul yang meninggal pada 4 Juni 2023 lalu.
"Satu yang betul-betul karena antraks," kata Heri saat ditemui di Kantor Bupati Gunungkidul, Rabu (05/07/23).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul Sidig Hery Sukoco menambahkan pasien meninggal itu didiagnosa terpapar antraks lewat uji laboratorium RSUP Dr Sardjito.
Baca Juga:
Pakar Unair Ingatkan Hal Buruk Terjadi Jika Kebiasaan Makan Ternak Mati atau Sakit
Sementara dua pasien wafat lainnya, kata dia, pada catatan diagnosa ternyata penyebab kematiannya bukan arena antraks.
"Yang lain diagnosis lain. Bukan diagnosis antraks. Dan yang dua ini tidak dilakukan pemeriksaan untuk antraks. Jadi hanya satu," kata Sidig.
Sementara untuk jumlah warga positif terpapar berdasarkan tes serologi antraks ada 87 orang dari total 143 diperiksa. Mereka adalah warga Candirejo dan masih menjalani masa inkubasi 90 hari sejak sampel pertama muncul.