"Tidak ada yang bergejala semua sekarang dalam pemantauan kondisi sehat," tambah Sidig.
"Karena tidak bergejala, aktivitas normal, tidak ada pembatasan untuk manusia hanya mungkin yang kita sampaikan untuk menjaga kebersihan lingkungannya dan sebagainya dan kesehatan perseorangan," sambungnya.
Baca Juga:
Pakar Unair Ingatkan Hal Buruk Terjadi Jika Kebiasaan Makan Ternak Mati atau Sakit
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan total warga Kabupaten Gunungkidul, DIY yang meninggal usai dinyatakan terpapar antraks bertambah menjadi tiga orang. Tiga orang itu tercatat berasal dari Kecamatan Semanu.
Pada Selasa lalu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut tiga orang itu terhitung dalam 93 warga yang terindikasi positif terkena antraks setelah mengkonsumsi daging sapi yang tidak sehat atau mati karena sakit.[zbr]