JOGJA.WAHANANEWS.CO, DIY - Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja diminta untuk terus mengintensifkan pengelolaan sampah di tingkat kelurahan dan kemantren. Dengan upaya ini, diharapkan permasalahan sampah di Kota Jogja dapat diselesaikan lebih cepat pada awal tahun ini.
Ketua Komisi A DPRD Kota Jogja, Susanto Dwi Antoro, menjelaskan jajarannya telah menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah kelurahan dan kemantren untuk membahas penanganan sampah.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Palu Targetkan Rp15 Miliar Retribusi Sampah di 2025
“Kami minta pemerintah kalurahan dan kemantren mempresentasikan program, anggaran apa saja yang diperlukan dan capaiannya seperti apa,” ujarnya, Senin (3/2/2025).
Dalam presentasi, tiap kelurahan rata-rata membutuhkan anggaran Rp60 juta sampai Rp70 juta untuk menyiapkan infrastruktur. “Gerakan ini nantinya akan menjadi kebiasaan sehingga kami mendukung melalui anggaran perubahan,” katanya.
Selain itu, Dwi mengaku membentuk tim transisi dari wali kota lama ke wali kota baru. Dalam tim transisi ini, disiapkan 800 tenaga teknis di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja untuk penanganan sampah.
Baca Juga:
Retribusi Sampah Kota Palu Tembus Rp10 Miliar, Pemkot Targetkan Rp15 Miliar di 2025
“Tenaga teknis ini siap digerakkan untuk penanggulangan sampah. Meski ada tupoksi terkait dengan pemeliharaan taman dan lainnya, sampah menjadi fokus utama. Masyarakat kami dorong tak hanya peduli pada rumahnya, tapi juga lingkungan dan kawasan,” katanya.
Gerobak Transporter
Dalam upaya penanganan sampah, Kelurahan Gunungketur, Kemantren Pakualaman, Kota Jogja, memulai sistem pengangkutan sampah menggunakan gerobak transporter. Sebanyak sembilan gerobak transporter disiapkan untuk mengangkut sampah dari warga.