“Secara tidak langsung Anies dan Ganjar sebenarnya sedang mengkritisi efektivitas pembangunan Indonesia-sentris yang dijalankan Presiden Jokowi,” kata Sesunan.
Terlepas dari persamaan dan perbedaan dalam visi-misi, PUKIS menilai wajar hal tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada ketiga pasangan calon.
Baca Juga:
Peta Canggih Diluncurkan, Indonesia Bidik PDB Per Kapita US$12.000
“Infrastruktur tetap menjadi fokus utama para kandidat. Ini sangat penting karena infrastruktur merupakan salah satu fondasi menuju Indonesia Maju,” ujar Sesunan.
Menurut Sesunan, kuncinya adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur sekaligus mengoptimalkan infrastruktur yang telah terbangun. Apalagi, stok infrastruktur Indonesia masih terbilang rendah, hanya di kisaran 43% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal rata-rata stok infrastruktur negara-negara maju adalah 70% terhadap PDB.
“Karena itu, perlu percepatan dan terobosan untuk mengatasi defisit infrastruktur ini, tentunya dengan pembangunan infrastruktur yang berkualitas dan tepat guna,” pungkas Sesunan.
Baca Juga:
Defisit APBN 2025 Disepakati 2,29-2,82% PDB oleh Kemenkeu, PPN, BI, dan Banggar DPR
Menurut catatan PUKIS, Presiden Jokowi telah berhasil meningkatkan stok infrastruktur dari 35 persen pada tahun 2015 menjadi 43 persen pada tahun 2019. Target stok infrastruktur Indonesia terhadap PDB adalah 49 persen pada tahun 2024.
[Redaktur: Amanda Zubehor]