WahanaNews-Jogja | Seorang atlet gulat asal Bantul berinisial A (18) melaporkan pelatih gulatnya, AS, atas dugaan kekerasan seksual saat berlatih. Polisi sedang menyelidiki kasus tersebut.
Rekan A, Angga Setiaji, mengatakan kejadian berawal saat AS mengajak korban berlatih gulat di salah satu sasana di Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul.
Baca Juga:
Disnakertrans Bantul Dapat Kuota Empat KK untuk Program Transmigrasi 2024
"Itu (kejadiannya) persiapan Porda kemarin, tepatnya bulan Juli, korban mendapatkan kekerasan seksual," kata Angga kepada wartawan di Polres Bantul, Kamis (27/10/2022).
Setelah mendapatkan perlakuan tersebut, korban bercerita kepada rekan sesama atlet gulat. Selanjutnya, rekan korban melaporkan kepada Angga selaku senior.
"Saya dikabari junior saya kalau A dapat kekerasan seksual. Setelah itu A langsung saya tanya dan bilang tidak kuat, depresi. Setelah itu kami kuatkan mentalnya, bahkan dia tidak berani bilang kejadian itu ke orang tuanya," ucap Angga.
Baca Juga:
Bawaslu Bantul Tingkatkan Patroli Pengawasan Jelang Akhir Kampanye Pilbup 2024
Angga menyebut korban sempat berlatih gulat ke Bandung untuk menghindari AS. Pada pertengahan Agustus, korban kembali ke DIY. Angga dan rekan-rekannya lalu menjemput korban dan menemui orang tua korban.
"Pertengahan Agustus kita koordinasi dengan A, dia pulang dari Bandung, saya jemput sama teman dekatnya di stasiun," ujarnya.
"Ketemu di stasiun dan ternyata A sudah cerita sama bapaknya dan kita bertemu dengan bapaknya di stasiun itu," imbuhnya.
Angga menyebut latihan gulat AS dan korban di luar jadwal. AS dan korban sudah mengenal selama 2-3 tahun.
"Secara pribadi saya serahkan ke keluarga, kalau pilih jalur hukum untuk memberi efek jera dan biar ada regenerasi penerusnya di gulat, tidak trauma dengan kejadian seperti itu," ucapnya.
Menurut Angga, A merupakan atlet berprestasi.
"Porda kemarin si korban berhasil menyabet medali emas di nomor 53 kilogram gaya bebas putri," katanya.
Pendamping korban, Yudha, juga menyatakan rekannya menjadi korban kekerasan seksual oleh pelatihnya sendiri. Yudha menyebut akibat kejadian itu A mengalami depresi.
"Ini mengantar atlet gulat Bantul, A. Karena kami mendapat laporan, dikeluhi mendapatkan pelecehan (seksual) dari pelatih. Itu di persiapan Porda kemarin, saat latihan," ujarnya.
Rekan atlet gulat lainnya, Retno Setyawati menambahkan setelah kejadian tersebut korban mengalami beberapa perubahan dalam perilakunya.
"Mental down, tidak mau cerita, sambil melukai tangan sendiri. Selain itu halusinasi, cakar-cakar tangannya sendiri," ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha mengaku telah menerima laporan dari A. Saat ini polisi akan memintai keterangan A untuk keperluan penyelidikan.
"Untuk laporannya sudah kami terima, selanjutnya akan dilakukan penyelidikan," kata Archye.[zbr]