Lambat laun, dia merasa Embil tidak pulang. Dugaan demi dugaan pun datang.
Dia paham, Embil pasti akan pulang sejauh apapun dia pergi.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Akan tetapi, beberapa hari berselang, Embil tidak lantas kembali dan menampakkan batang hidungnya.
“Di pertengahan Desember itu kemudian saya punya ide untuk cetak pamflet dulu. Waktu itu saya sibuk banget, jadi cuma bisa sore atau maleman buat muter nyari Embil dan sebar-sebar pengumuman,” ungkapnya.
Ide untuk membuat baliho besar itu datang ketika Intan merasa menyebarkan pamflet itu kurang efisien.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Dia pun langsung mengingat ada baliho kosong di perempatan area Wirosaban.
“Mikirnya, itu perempatan dekat rumah saya dan cakupan teritori domisili orang-orang yang lewat situ kayanya juga luas,” terangnya.
Ia mengakui, dirinya sangat emosional mencari Embil. Maka, tanpa berpikir panjang, dia segera mengontak pemilik baliho tersebut.