Ada napi yang meninggal
Bahkan, menurut Vincen, ada yang sampai meninggal karena tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.
Baca Juga:
Pj Sekda Dairi: Program PGP Pendorong Transformasi Pendidikan Indonesia
"Ada yang meninggal, memang ada penyakit bawaan tapi (dari lapas) kesehatannya tidak diperhatikan sama petugas. Dia ada penyakit paru, tidak pernah dikeluarkan dari sel untuk berjemur dan obatnya telat. Cuma di RS beberapa hari dan balik ke ke lapas 2 hari meninggal," katanya.
Disiksa sampai lumpuh
Baca Juga:
Disbudparpora Dairi Gelar Pelatihan Pengembangan Kapasitas SDM Pariwisata Berbasis SKKNI
Eks napi lainnya, Yunan mengatakan ia disiksa hingga lumpuh. Selama 2 bulan ia tidak bisa berjalan. Selain mendapat penyiksaan, ia ditempatkan di sel sempit selama waktu yang lama tanpa sekalipun keluar sel. Bahkan jatah makan napi juga dikurangi.
"Saya lumpuhnya lama itu. Kalau 2 bulan ada itu, saya tidak bisa jalan. Kalau mukuli pada ngawur itu. Tapi kalau saya rasa kelamaan di sel, kurang gerak. Ruangannya kecil kapasitas 5 orang itu pernah diisi 17 orang. Tidur miring-miring" kata Yunan.
Pelaku kekerasan itu, menurut Yunan, bukan hanya dilakukan oleh satu orang. Korbannya pun juga puluhan.