Praktek pengolahan pakan ternak silase oleh mahasiswa Prodi peternakan. [WahanaNews.co/Ist]
Baca Juga:
Kakanwil Kemenag DIY Sebut Calon Haji DIY Tempati Pemondokan di Misfalah
Limbah yang dimanfaatkan adalah tanaman jagung yang dikumpulkan, dipotong kecil-kecil, dan dimasukkan ke dalam wadah plastik besar yang ditutup rapat.
Proses fermentasi anaerobik berlangsung selama 7-14 hari hingga menghasilkan cairan berbau segar dan berwarna cokelat gelap. Silase hasil olahan ini mengandung berbagai nutrisi penting bagi pertumbuhan ternak, seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.
Peternak mulai menyeimbangkan pakan ternak dengan menggunakan silase sebanyak 30% dari total pakan. Hasil awal menunjukkan peningkatan berat badan sapi hingga 15% dibandingkan dengan pakan sebelumnya.
Baca Juga:
KPU Kulon Progo Kembalikan Anggaran Pilkada 2024 Sebesar Rp7,53 Miliar ke Pemda
Selain lebih ekonomis, inovasi ini juga mendukung program peningkatan produksi daging sapi dan ketahanan pangan di tingkat lokal.
Diharapkan kegiatan pengolahan limbah menjadi silase untuk pakan ternak ini dapat berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan pakan ternak secara mandiri.
[Redaktur: Amanda Zubehor]