"Dulu sehari bisa 5 kilogram, sekarang dikurangi 4 kilogram," ujar pria asal Purbalingga yang sudah berjualan di Pasar Bantul sejak empat tahun silam ini.
Senada, Titi Setiarti (51) warga Palbapang, Bantul, yang berjualan camilan ini juga mengeluhkan harga minyak goreng yang melambung.
Baca Juga:
Bupati Karo: Pasien Cukup Bawa KTP Untuk Berobat, Jangan Ada Penolakan dan Tetap Dilayani.
Agar tetap untung, ibu tiga anak ini terpaksa menaikkan harga jual produksinya.
"Dulu saya jualnya Rp55 ribu per 2,5 kilogram, tapi sejak minyak goreng naik, saya naikkan jadi Rp65 ribu. Karena harganya naik, penjualan jadi turun," tuturnya.
Sementara itu, Suratmi (38) penjual sembako di Pasar Bantul mengaku mengurangi jumlah dagangannya, khusus untuk minyak goreng kemasan.
Baca Juga:
Alcaraz Samai Rekor Zverev Usai Kemenangan Bersejarah di Tokyo
Selain sulit mendapatkannya, penjualan minyak goreng kemasan mengalami penurunan karena harganya yang mahal.
Selain itu, akibat naiknya harga minyak goreng, ia harus mengeluarkan modal lebih besar, dengan keuntungan yang sedikit.
Saat ini, harga minyak goreng kemasan di Pasar Bantul mencapai Rp24 ribu hingga Rp25 ribu per liter, tergantung merek.