WahanaNews-Jogja | Perang sarung telah menjadi kode baru diantara kelompok pelajar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kode tersebut digunakan sebagai ajakan ‘kencan’ adu kekerasan antar kelompok di Yogyakarta.
Baca Juga:
Datangi Polres Malang Kota, Puluhan Kyai dan Ulama Suarakan Netralitas APH
Perang Sarung itu sekaligus jadi bagian senjata yang digunakan saat Tawuran Sarung antar kelompok.
Sayangnya sarung bukan sembarang sarung, sebab sarung itu diikat dengan benda-benda berat seperti batu.
Kasus terbaru ungkap Perang Sarung terjadi di wilayah Bantul.
Baca Juga:
Cerita Inspiratif Mila Karmilah, Penerima Manfaat PKH Kemensos
Polres Bantul mengamankan dua kelompok remaja yang terlibat Perang Sarung di mana salah satu kelompok berjumlah 20 orang, kedangkan kelompok lainnya sembilan orang.
Perang Sarung itu terjadi di simpang tiga dusun Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak pada Senin (4/4/2022).
Kapolres Bantul AKBP Ihsan memaparkan dalam tawuran tersebut melibatkan dua kelompok remaja yang rata-rata masih berstatus pelajar dari SMP, SMA dan SMK.