Sebagai solusi, Pancar mengusulkan pemanfaatan Dana Keistimewaan Danais dan Dana Desa DD untuk mendukung pengelolaan sampah di tingkat kalurahan.
"APBD kita sangat kecil, sehingga untuk menangani sampah secara maksimal perlu mengoptimalkan Danais dan Dana Desa. Harapannya, masalah sampah bisa diselesaikan langsung di tingkat kalurahan," jelasnya.
Baca Juga:
Pasang Tenda Hajatan Warga Kulonprogo Tewas Tersengat Listrik
Sementara itu, Muhamad Fauzy dari DLH Kulonprogo menyoroti sampah plastik sebagai tantangan utama, karena sulit terurai dan membutuhkan waktu lama untuk hancur.
"Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memilah dan membuang sampah pada tempatnya memperburuk kondisi ini. Pendidikan dan sosialisasi harus terus ditingkatkan," ungkap Fauzy.
Beberapa langkah yang tengah dilakukan untuk menekan jumlah sampah di Kulonprogo antara lain:
Baca Juga:
Seorang Pemuda di Kulonprogo Hilang Terbawa Arus Saat Mencari Ikan
- Peningkatan infrastruktur pengelolaan sampah, termasuk pembangunan TPS yang lebih banyak dan modern.
- Edukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah, agar sampah organik dan anorganik bisa dikelola lebih efektif.
- Peningkatan keterlibatan sektor swasta dalam pengelolaan sampah, termasuk kerja sama dengan industri daur ulang.