Selain menghemat Danais, menurut Beny, penggunaan APBD reguler DIY juga mengalami pembatasan sehingga bakal berdampak pada beberapa proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan dan jembatan.
Namun, pihaknya berusaha memaksimalkan dana yang masih tersedia sehingga program yang bersifat mendesak seperti pengelolaan limbah dan bantuan permakanan bagi lansia di panti tetap bisa terpenuhi.
Baca Juga:
Disnakertrans DIY Terima 75 Pengaduan THR dari Berbagai Perusahaan
"Kalau yang benar-benar tidak bisa ditunda, seperti permakanan untuk lansia di panti, itu tetap harus jalan. Tidak mungkin kita tunda," ucap dia.
Adapun sejumlah pengeluaran lain yang bersifat seremonial, termasuk perjalanan dinas pejabat, ditegaskan Beny, bakal diperketat atau cukup dialihkan menggunakan sarana pertemuan virtual.
"Perjalanan-perjalanan dinas luar negeri, misalnya, biasanya lima kali, bisa tiga kali atau mungkin tidak sama sekali. Kita lakukan penghematan di situ," tutur dia.
Baca Juga:
SADIS! Enggal Dibunuh Pacarnya dan Dibiarkan Jadi Kerangka di Kontrakannya
Demikian pula, pemilihan hotel untuk rapat juga ditekan dengan memilih tarif yang lebih murah.
"Tapi kita tetap simpan anggaran perjalanannya itu. Sehingga nanti kalau betul-betul terjadi rasionalisasi (anggaran) lagi, kita masih punya cadangan," ujar dia.
[Redaktur: Amanda Zubehor]