Selain menghemat Danais, menurut Beny, penggunaan APBD reguler DIY juga mengalami pembatasan sehingga bakal berdampak pada beberapa proyek infrastruktur seperti pembangunan jalan dan jembatan.
Namun, pihaknya berusaha memaksimalkan dana yang masih tersedia sehingga program yang bersifat mendesak seperti pengelolaan limbah dan bantuan permakanan bagi lansia di panti tetap bisa terpenuhi.
Baca Juga:
Polda Jambi Langsung PTDH Oknum Polisi Pelaku Pembunuh Dosen EY Di Bungo Dan Di Proses Hukum
"Kalau yang benar-benar tidak bisa ditunda, seperti permakanan untuk lansia di panti, itu tetap harus jalan. Tidak mungkin kita tunda," ucap dia.
Adapun sejumlah pengeluaran lain yang bersifat seremonial, termasuk perjalanan dinas pejabat, ditegaskan Beny, bakal diperketat atau cukup dialihkan menggunakan sarana pertemuan virtual.
"Perjalanan-perjalanan dinas luar negeri, misalnya, biasanya lima kali, bisa tiga kali atau mungkin tidak sama sekali. Kita lakukan penghematan di situ," tutur dia.
Baca Juga:
Ribuan Alumni Meriahkan Janabadra Club Rendezvous 2025 dan Dies Natalis UJB ke-67
Demikian pula, pemilihan hotel untuk rapat juga ditekan dengan memilih tarif yang lebih murah.
"Tapi kita tetap simpan anggaran perjalanannya itu. Sehingga nanti kalau betul-betul terjadi rasionalisasi (anggaran) lagi, kita masih punya cadangan," ujar dia.
[Redaktur: Amanda Zubehor]