Ia mengungkapkan alat itu diproduksi 10 unit dalam setahun. Untuk itu, ia melanjutkan, aplikasi alat itu akan dilakukan bertahap disertai melihat kemanfaatan yang diperoleh selama dioperasikan.
Salah satu tim pengembang insinerator BLPT DIY, Wisnu Suryaputra mengatakan alat ini bekerja dengan sistem pembakaran bersuhu tinggi yakni mencapai 800 derajat Celsius. Sementara, pengendalian polusi asap hasil pembakaran dengan menyemprotkan spray tube berisi air.
Baca Juga:
PHRI DIY Desak Pemerintah Usut Dugaan Pembuangan Sampah Hotel ke Kulon Progo
"Proses ini membuat asap yang keluar menjadi lebih bersih. Kami akan menambah sprayer horizontal agar asap yang keluar semakin bersih," ujarnya.
Insinerator tersebut dirancang dengan kapasitas 3,5 kilogram sampah per sesi, dengan estimasi pembakaran sekitar 218 kilogram sampah per jam. Nominal biaya produksi per unitnya diperkirakan sekitar Rp20 juta.
"Kami memastikan bahwa alat ini bisa bekerja optimal dengan tekanan tinggi dan material yang tahan panas, seperti baja karbon ASTM A36 untuk dinding luar dan SCH40 untuk pipa," ucapnya.
Baca Juga:
Pemprov DIY Targetkan Pengelolaan Sampah Selesai Juni 2025, Distribusi ke ITF Bawuran
[Redaktur: Amanda Zubehor]