Jogja.WahanaNews.co, Kulon Progo - Kepolisian Resor Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan pemerintah setempat menargetkan penanaman jagung seluas 15,9 hektare pada 2025 untuk mendukung Program Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare dalam rangka menjaga ketahanan pangan.
Kapolres Kulon Progo AKBP Wilson Pasaribu di Kulon Progo, Selasa (21/1/2025), mengatakan tanam jagung tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga:
Dinas Pariwisata Kulon Progo Sebut PAD Wisata 2024 Capai Rp7,37 Miliar
"Program ketahanan pangan tersebut tertuang dalam Astacita Presiden," jelas Wilson usai penanaman benih jagung secara simbolis di Kalurahan Karangwuni.
Ia mengatakan penanam jagung dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama di lahan seluas 4,39 hektare. Lahan tersebut tersebar di berbagai wilayah di Kulon Progo.
Luasan lahan akan bertambah seiring dengan berjalannya program penanaman jagung. Tanam jagung tahap kedua dilakukan setelah panen padi di area-area persawahan.
Baca Juga:
Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Terima Laporan Tiga Kasus Gejala PMK
Nantinya, total lahan yang disiapkan di Kulon Progo pada 2025 luasnya mencapai 15,9 hektare.
"Seluruh lahan tersebut akan siap dimanfaatkan untuk musim tanam ketiga dan keempat," katanya.
Penjabat Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi mengatakan program Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektare merupakan salah satu upaya pemerintah pusat dalam mencapai swasembada pangan.
Ada tiga hal yang menjadi fokus utama dari upaya tersebut, yakni ketersediaan, distribusi, hingga akses masyarakat terhadap pangan.
"Hasil panen jagung tidak hanya bisa untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menjaga ketersediaan pakan ternak. Kami berharap program tersebut tidak hanya berhenti sampai tahap panen," katanya.
Menurut Siwi, hasil panen jagung dan tanaman pangan lainnya membutuhkan penanganan lebih lanjut agar hasil panen jagung bisa dimanfaatkan secara optimal.
"Kami siap memberikan dukungan dalam bentuk penyaluran fasilitas pendukung seperti pupuk dan bahan penunjang lainnya. Harapannya tidak hanya swasembada pangan, tetapi kesejahteraan petani juga tercapai," katanya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]