Dalam usulannya tersebut, Djoko juga menyertakan sejumlah catatan lainnya. Di antaranya meninggikan cerobong asap dan meninggikan tembok pagar. Adapula menanam pohon besar pemecah angin yang bersifat aromatis untuk mengurangi bau tak sedap.
"Tapi utamanya kalau bisa malah dikurangi dulu kiriman ke TPST Sendangsari. Untuk fokus penyempurnaan dan uji coba pemasangan alat reaktor pengendali bau," katanya.
Baca Juga:
Pemkab Banyuwangi dan Kementerian PU Bangun TPA-TPST Berkapasitas 500 Ton Per Hari
Terpisah, Dukuh Padon-Plaosan, Nur Widada menuturkan hari ini bau tak sedap masih tercium hingga permukiman warga. Wilayahnya berada di selatan TPST Sendangsari. Tepatnya berjarak 300 meter.
Meski terpisah hamparan sawah, Widada memastikan bau tak sedap tetap masuk ke permukiman. Kondisi ini telah dirasakan selama 3 bulan terakhir. Rentang waktunya tak pasti dari pagi hingga sore hari.
"Benar masih, ini saya mengabarkan hari ini bau masih tercium sampai rumah saya dan tetangga. Bahkan rumah yang berjarak 150 meter ke selatan dari rumah saya juga mencium bau menyengat," ujarnya.
Baca Juga:
Penutupan TPA Pesalakan dan Penolakan TPA Purana Perparah Masalah Sampah Pemalang
Dia berharap agar ada solusi atas kemunculan bau tak sedap ini. Diakui olehnya, bau tak sedap baru muncul beberapa bulan belakangan. Padahal saat awal TPST Sendangsari berdiri, wilayahnya tidak terdampak bau tak sedap.
"Ya baru kali ini, kurang lebih 3 bulanan ini muncul bau tak sedap. Dampaknya ya ke kesehatan warga dan kenyamanan lingkungan. Mohon segera ada solusi, kalau setiap hari seperti ini juga tidak kuat," katanya.
[Redaktur: Amanda Zubehor]