“Tapi proses hukum tetap berlanjut,” tegas Yusuf.
YS: Terdesak Keadaan Dalam kesempatan sebelumnya, YS mengakui bahwa sampah yang dikelolanya berasal dari Yogyakarta.
Baca Juga:
DLH DKI Jakarta Sebut Aksi Padam Lampu 60 Menit Kurangi 297 Ton Emisi Karbon
Ia berniat membangun bisnis pengolahan sampah dengan sistem pemilahan untuk dijual kembali. YS mengaku nekat menjalankan usaha ini karena terdesak keadaan setelah bisnis penumpukan pasirnya bangkrut.
“Saya terpuruk,” kata YS.
[Redaktur: Amanda Zubehor]