WahanaNews-Jogja | Efek dari penutupan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sejak Sabtu (7/5), sangat berdampak pada kehidupan warga Yogyakarta.
Dilansir dari Kompascom, sampah yang memakan badan Jalan Hayam Wuruk membuat lalu lintas kendaraan menjadi sedikit terhambat.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Melihat kondisi ini, warga berinisiatif memasang tulisan 'Jangan Buang Sampah di Depan Pintu'.
Salah satu warga Jalan Hayam Wuruk, Tegal Kemuning, Kota Yogyakarta, Sigit Prasetyo (43) mengatakan, sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Jalan Hayam Wuruk mulai menumpuk dan luber ke badan jalan sejak dua hari lalu.
"Sejak dua hari lalu, wah jan repot tenan (wah repot sekali) mengganggu sekali. Kemarin sampai saya tulisi itu sama pak RT," katanya ditemui di lokasi, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Tumpukan tersebut menghasilkan air lindi atau air sampah yang mengalir pada drainase-drainase jalan.
Dia mengatakan bau air lindi ini yang membuat istri dan anaknya tidak betah di rumah sehingga memilih mengungsi sementara.
"Airnya itu warna kuning sampai depan rumahku baunya menyengat. Istri sama anak saya sampai ngungsi di rumah orang tua istri saya sejak dua hari itu," ujar dia.