WahanaNews-Jogja | Kepolisian Resor Kota Yogyakarta memperbolehkan juru parkir (jukir) di wilayahnya untuk menaikkan tarif parkir sampai lima kali lipat selama musim libur lebaran 2023.
Kenaikan hingga lima kali lipat dari tarif normal ini, menurut Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Saiful Anwar, masih sesuai regulasi dan dimaksudkan demi menghindari aksi kerek harga atau biasa dikenal dengan istilah 'nuthuk' saat momen ramai kunjungan.
Baca Juga:
BNNP DIY Ungkap Jaringan Pengedar Ganja Medan-Yogyakarta dengan Modus Selai Roti
"Kalau kami jangan sampai melebihi aturan dari pemerintah kota kita, yaitu batas maksimalnya tadi kalau tidak salah lima kali," kata Saiful di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (14/4/23).
Ia meminta pengelola jasa parkir baik mandiri maupun kelompok mematuhi aturan tersebut.
Polisi juga mengimbau agar dipampang banner di lokasi parkir demi memperjelas ketentuan tarif.
Baca Juga:
Pemkot Yogyakarta Dorong Aktivasi IKD untuk Akses Layanan Publik Terintegrasi
"Bagi masyarakat nanti yang dikenakan parkir di luar batas tarif itu bisa melaporkan. Akan kita tindak tegas nanti, karena itu akan merusak nama Kota Jogja," tutur dia.
Imbauan serupa soal kejelasan tarif juga dialamatkan kepada para warung-warung makan yang beroperasi menyambut wisatawan di momen libur lebaran nanti.
Mereka diimbau menyediakan daftar harga untuk para pengunjung.
"Supaya tidak nuthuk, atau nembak. Karena akan merusak, yang rugi kita sendiri. Jangan kaya aji mumpung," imbuhnya.
Pj Wali Kota Yogyakarta Sumadi menambahkan tempat parkir yang dikelola pemerintah tidak akan menaikkan tarif meski dalam situasi musim liburan sekalipun. Semisal, untuk tarif dasar sepeda motor sebesar Rp2 ribu maka nantinya juga tak akan mengalami perubahan.
"Maksimal hanya lima kali kenaikannya (dari Rp2 ribu), dan itu yang swasta. Kalau pemerintah nggak naik," kata Sumadi yang juga menyatakan akan menjatuhkan sanksi tegas bagi jukir nakal.
Sumadi meyakini 5,8 juta pemudik yang masuk ke wilayah DIY, sebagaimana prediksi Dinas Perhubungan, tak seluruhnya murni datang untuk bersilaturahmi ke kalangan keluarga. Namun, menurutnya, ada yang datang dengan niat berwisata.
Maka dari itu pula, Pemkot Yogyakarta bersama Pemda DIY dan pihak swasta telah menyiapkan sejumlah kantong-kantong parkir di berbagai obyek wisata atau titik-titik yang jadi magnet pelancong.
"Kita sudah antisipasi itu," pungkasnya.[zbr]