"Persoalannya adalah, sebetulnya berapa sih jumlah pedagang. Relokasinya di mana? Di dua tempat itu cukup tidak tempatnya. Teman-teman bisa merasakan parkir roda dua masih menyisakan persoalan. Munculnya pedagang baru setelah sisi timur bersih. Apakah persoalan itu muncul lagi setelah relokasi? Kepastian kebijakan yang diinginkan kawan-kawan Malioboro," jelasnya.
Danang melanjutkan, masalah Malioboro sangat kompleks. Ketika PKL Malioboro direlokasi, banyak dampak yang harus dipikirkan. Mulai pemilik lahan untuk parkir gerobak PKL dan pendorong gerobaknya.
Baca Juga:
Iron Dome Jebol, Hizbullah Lancarkan Serangan Mematikan ke Israel
"Kompleksitas, mata pencaharian gerobak dorong, membantu mendorongkan gerobak ke jalan Malioboro belum ada jalan keluar. Hal-hal ini yang perlu dijembatani," imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti memastikan pihaknya akan membuka semua data-data yang ada terhadap pansus. Termasuk dengan pemberdayaan pendorong dan pihak lain yang terlibat.
"Saya mohon beberapa pihak memahami. (Relokasi) Sekarang atau besok sama saja. Makanya kan ada pansus, data-data itu kita berdayakan," kata Haryadi. [non]