Angga menyebut latihan gulat AS dan korban di luar jadwal. AS dan korban sudah mengenal selama 2-3 tahun.
"Secara pribadi saya serahkan ke keluarga, kalau pilih jalur hukum untuk memberi efek jera dan biar ada regenerasi penerusnya di gulat, tidak trauma dengan kejadian seperti itu," ucapnya.
Baca Juga:
Pemkab Bantul Siapkan Kawasan Industri Piyungan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Menurut Angga, A merupakan atlet berprestasi.
"Porda kemarin si korban berhasil menyabet medali emas di nomor 53 kilogram gaya bebas putri," katanya.
Pendamping korban, Yudha, juga menyatakan rekannya menjadi korban kekerasan seksual oleh pelatihnya sendiri. Yudha menyebut akibat kejadian itu A mengalami depresi.
Baca Juga:
DPUPKP Bantul Rehabilitasi Delapan Daerah Irigasi 2024 untuk Dukung Produksi Pertanian
"Ini mengantar atlet gulat Bantul, A. Karena kami mendapat laporan, dikeluhi mendapatkan pelecehan (seksual) dari pelatih. Itu di persiapan Porda kemarin, saat latihan," ujarnya.
Rekan atlet gulat lainnya, Retno Setyawati menambahkan setelah kejadian tersebut korban mengalami beberapa perubahan dalam perilakunya.
"Mental down, tidak mau cerita, sambil melukai tangan sendiri. Selain itu halusinasi, cakar-cakar tangannya sendiri," ucapnya.