Pengosongan kawasan Jalan Perwakilan sisi barat ini merupakan bagian dari proyek Jogja Planning Ground (JPG) yang akan dibangun pada 2024-2025. Selain di Jalan Perwakilan, gedung DPRD Provinsi DIY juga akan dikosongkan.
Rukamto mempertanyakan alasan penutupan pertokoan itu. Menurutnya penutupan toko-toko itu belum mendesak dilakukan hari ini. Selain itu juga belum ada keputusan soal tempat relokasi.
Baca Juga:
BNNP DIY Ungkap Jaringan Pengedar Ganja Medan-Yogyakarta dengan Modus Selai Roti
"Kalau ditutup seng lahannya kosong itu untuk apa? apa mau nggo ngingu kucing, wedus? (apa mau buat pelihara kucing, kambing)" ujarnya.
Kini Rukamto dan pedagang lain berupaya berdialog dengan pemerintah. Dia berharap ada kejelasan tempat relokasi.
"Ya ayo lah win-win solution, selesaikan masalahnya bersama. Belum (ada tempat relokasi). Harapan sampai 2024 satu paket pembangunan JPG," pinta Rukamto.
Baca Juga:
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kenalkan Sejarah dan Nilai Tanah Kesultanan Lewat Pameran
Pedagang Berharap Relokasi
Pedagang di kawasan Jalan Perwakilan, Malioboro, Kota Jogja berharap segera ada kepastian soal tempat relokasi. Sementara pihak Pemkot Jogja mengaku sudah pernah menawarkan opsi relokasi.
Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma mengatakan pihaknya tidak pernah menolak jika memang kawasan tempat mereka berdagang akan dikosongkan. Namun menurutnya, harus ada kepastian soal tempat relokasi.